eFishery Buka Suara Terkait Isu PHK Karyawan

Perusahaan teknologi akuakultur eFishery buka suara mengenai isu PHK karyawan yang terjadi di tengah tantangan yang dihadapi perusahaan. Dewan direksi eFishery mengungkapkan langkah ini sebagai bagian dari upaya menyesuaikan biaya operasional dengan skala bisnis perusahaan. “Kami harus mengambil keputusan sulit agar bisa menyelaraskan biaya operasional dengan skala bisnis grup sesungguhnya,” tulis dewan direksi dalam pernyataan resmi.

Langkah ini diambil setelah tinjauan tata kelola dan kondisi keuangan, menyusul dugaan pelanggaran yang mencakup tindak fraud oleh pihak manajemen tertentu di dalam grup eFishery. Untuk menangani situasi ini, perusahaan telah menunjuk FTI Consulting sebagai manajemen sementara dengan persetujuan pemegang saham.

Perusahaan menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang diambil tetap mengacu pada hukum dan prinsip tata kelola yang baik. Dewan direksi juga memperhatikan hak-hak karyawan yang terdampak dalam proses restrukturisasi ini. “Kami memahami bahwa situasi ini sulit untuk semua pihak, terutama para karyawan dan pemangku kepentingan yang terkena dampak,” lanjut pernyataan tersebut.

Dewan direksi eFishery juga menyadari bahwa permasalahan ini dapat memengaruhi ekosistem startup di Indonesia dan kepercayaan terhadap iklim investasi nasional. Perusahaan berkomitmen untuk bertindak dengan integritas serta mematuhi regulasi yang berlaku guna menjaga stabilitas sektor yang lebih luas.

Manajemen eFishery sebelumnya diduga menggelapkan dana hingga US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun. Dugaan ini diketahui dari hasil penyelidikan yang dilakukan penegak hukum terhadap perusahaan rintisan sektor perikanan itu. Penyelidikan ini didukung oleh para investor eFishery, termasuk SoftBank Group Corp dan Temasek Holdings Pte.

By admin