Spirit AeroSystems mengalami kerugian operasional sebesar US$ 577 juta di kuartal IV 2024, naik dari US$ 215 juta tahun sebelumnya. Menurut Reuters, perusahaan pemasok utama Boeing ini melaporkan kerugian bersih sebesar US$ 2,1 miliar pada tahun yang sama. Spirit AeroSystems mengakui bahwa mereka membutuhkan tambahan pendanaan untuk menjaga operasional mereka tetap berjalan lancar.
“Kami butuh dana tambahan untuk operasional kami. Kami juga memperkirakan akan mengalami kerugian operasional di masa mendatang,” kata perusahaan tersebut seperti dilansir oleh Reuters pada Minggu (2/3/2025). Untuk membantu mengatasi situasi ini, Boeing dan Airbus telah setuju untuk memberikan suntikan dana kepada Spirit AeroSystems. Boeing akan memberikan US$ 350 juta, sementara Airbus memberikan hingga US$ 107 juta dalam bentuk kredit tanpa bunga.
Pada bulan November, Spirit AeroSystems juga memperingatkan bahwa ada keraguan besar apakah mereka akan dapat terus beroperasi. Saat ini, Boeing sedang dalam proses akuisisi bekas anak perusahaan mereka di Wichita, yang diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun ini. Meskipun demikian, Spirit AeroSystems melaporkan arus kas bebas sebesar US$ 91 juta di kuartal IV, naik dari US$ 42 juta tahun sebelumnya.
Meskipun pendapatan Spirit AeroSystems turun 9% menjadi US$ 1,65 miliar selama kuartal IV, perusahaan ini melihat peningkatan pengiriman untuk model pesawat Boeing dan Airbus. “Pengiriman naik dua kali lipat untuk 737, 37% untuk A220, dan 15% untuk A350 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” kata Kepala Keuangan Spirit AeroSystems, Irene Esteves.