Siput memang dikenal sebagai salah satu hewan paling lambat di dunia. Menurut Escargot World, kecepatan rata-rata siput hanya mencapai 0,28 cm per detik. Meskipun ada beberapa spesies siput laut yang bisa bergerak sedikit lebih cepat, yakni sekitar 1,3 cm per detik, namun itu pun tergantung pada kondisi tempatnya yang cukup datar.
Tapi, mengapa sih siput ini terkenal sangat lambat? Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa siput bergerak dengan kecepatan yang begitu pelan. Pertama-tama, cara siput bergerak menggunakan “kaki perut” yang unik. Kaki siput sebenarnya adalah kumpulan otot yang membentang di sepanjang bagian bawah tubuh siput dan ditutupi lendir yang lengket. Saat otot-otot tersebut berkontraksi, mereka mengirimkan gelombang kecil dari ekor ke kepala siput, sehingga cairan lendir di bawah kaki menjadi licin dan memungkinkan siput untuk meluncur di atas tanah atau memanjat tanaman. Gerakan yang terbatas ini membuat kecepatan siput sangat lambat karena dibatasi oleh jumlah kontraksi kaki dan lendir yang dihasilkan.
Selain itu, siput tidak perlu bergerak cepat untuk mendapatkan makanan. Banyak hewan lain harus bergerak dengan cepat untuk mengejar mangsanya, seperti cheetah yang harus berlari kencang untuk mengejar kijang. Namun, siput mayoritas memakan tumbuhan, bahan yang membusuk, atau hewan laut yang tidak bergerak, seperti bunga karang. Dengan makanan yang mudah dijangkau ini, siput tidak perlu terburu-buru dalam mencari makanan.