Para lansia disarankan untuk meningkatkan konsumsi protein tinggi guna menjaga kesehatan mereka tetap optimal. Menurut Ahli Gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), dr Mahar Mardjono, kebutuhan gizi para lansia berbeda-beda dan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Misalnya, bagi lansia yang mengalami obesitas, pengaturan gizinya akan berbeda dengan lansia yang kekurangan gizi.
Sheila Octavia, seorang ahli gizi lainnya, menekankan pentingnya asupan protein dalam semua fase kehidupan, termasuk pada lansia. Protein berperan dalam mendukung pertumbuhan tubuh, menjaga jaringan tubuh, dan membangun massa otot yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Protein terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan nabati. Lansia dapat memperoleh protein hewani dari daging merah atau ikan, sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari tempe atau tahu.
Sheila menyarankan agar lansia mengonsumsi satu porsi protein setiap kali makan, bukan sekali dalam sehari. Sayangnya, masih banyak lansia yang kekurangan asupan protein karena berbagai alasan, mulai dari penurunan fungsi fisik hingga kesulitan mengunyah atau menelan makanan akibat penyakit tertentu.