CEO Capital A Berhad, perusahaan induk dari maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes mengeluh tentang harga avtur yang sangat mahal di Indonesia. Menurutnya, harga avtur di Indonesia adalah yang tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen lebih mahal daripada negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menurut Tony disebabkan oleh minimnya kompetisi dalam penyediaan avtur, yang berdampak pada biaya operasional maskapai dan harga tiket pesawat penerbangan domestik yang tinggi di Indonesia.
Tony juga menyoroti masalah pungutan pajak pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan dua kali untuk bahan bakar pesawat, terutama untuk penerbangan domestik sebesar 11 persen. Untuk membahas permasalahan ini, Tony akan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, termasuk pembahasan mengenai pembatasan tarif maskapai.
PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) berencana melakukan penggalangan dana sebesar US$50 juta atau sekitar Rp774,5 miliar untuk menambah 70 armada pesawat. Total dana yang dibutuhkan oleh AirAsia sebesar US$80 juta atau sekitar Rp1,23 triliun untuk pengadaan pesawat baru. Tony berharap bisa mengumpulkan sekitar US$50 juta melalui pasar modal dan mendapatkan pembiayaan bank sebesar US$30 hingga US$40 juta.