Jaringan apotek besar asal Amerika Serikat, Walgreens, baru saja mengumumkan rencana menutup sekitar 1.200 gerai mereka. Kabarnya, mereka kalah saing dengan penjualan obat secara online. Penutupan gerai ini akan dilakukan secara bertahap hingga 2027 mendatang, yang berarti sekitar satu per tujuh dari total gerai apotek yang mereka miliki harus ditutup. CNN melaporkan bahwa rencana penutupan ini lebih besar dari yang diumumkan sebelumnya pada Juni lalu, di mana Walgreens hanya berencana menutup sekitar 300 gerai yang performanya buruk.
Menurut CNN, sebelumnya Walgreens juga telah memangkas harga lebih dari 1.000 item yang mereka jual pada bulan Mei 2024 untuk menarik kembali pembeli. Namun, langkah tersebut tidak cukup efektif mengingat perusahaan masih harus menutup sejumlah gerai. Dalam laporan keuangan terakhir, Walgreens melaporkan kerugian hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 46,62 triliun.
Penutupan gerai ini terjadi di tengah meredupnya bisnis jaringan toko obat di AS. Perusahaan lain seperti CVS dan Rite Aid juga mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir karena laba yang terus menurun. Mereka disaingi oleh e-commerce seperti Amazon yang menawarkan obat dengan biaya penggantian yang lebih rendah.