Pembelian Pioneer oleh ExxonMobil merupakan salah satu dari beberapa merger dan akuisisi besar di industri minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir. “Kombinasi kedua perusahaan kami memberikan manfaat bagi ketahanan energi dan perekonomian, serta memajukan ambisi terhadap lingkungan sesuai dengan tujuan Net Zero Pioneer pada tahun 2050 ke rencana tahun 2035,” ujar Chairman and CEO ExxonMobil, Darren Wood.
Forbes mencatat bahwa ExxonMobil telah mengumumkan rencana merger dengan Pioneer sejak Oktober 2023 dengan nilai US$ 59,5 miliar atau US$ 253 per lembar saham. Penggabungan kedua perusahaan ini menciptakan bisnis inkonvensional dengan potensi pengembangan keuntungan tinggi di cekungan Permian.
Volume produksi ExxonMobil di Permian diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,3 juta barel setara minyak per hari, berdasarkan data 2023, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta barel setara minyak per hari pada 2027. ExxonMobil dan Pioneer memiliki lahan seluas lebih dari 1,4 juta hektare bersih di cekungan Delaware dan Midland, yang diperkirakan memiliki sumber daya setara minyak 16 miliar barel.
Meskipun pemutusan hubungan kerja terhadap 400 karyawan, ExxonMobil tetap optimis dengan hasil merger ini. Semoga langkah ini dapat membawa manfaat bagi perusahaan dan karyawan yang terlibat.