“Kami yakin dapat mengalami pemulihan yang lebih baik pada tahun 2025, dengan pertumbuhan mencapai 20-25%,” kata Teuku Yohas Raffli. Hingga kuartal III/2024, IKAI telah mencatat pendapatan sebesar Rp 146,5 miliar, mengalami penurunan 10,94% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 164,5 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatat rugi sebesar Rp 1,8 miliar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III/2024, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 1,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
IKAI fokus pada tiga area bisnis utama, yaitu manufaktur produk keramik, perhotelan, dan properti. Dengan optimisme dan strategi yang tepat, IKAI yakin bisa meraih kesuksesan lebih besar pada tahun-tahun mendatang.