Secara terpisah, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik. Meskipun ada tekanan terhadap Rupiah akibat perang dagang antara Uni Eropa, AS, dan China yang mempengaruhi pasar mobil listrik, BI tetap menjaga kewaspadaan terhadap stabilitas nilai tukar.
Pada pandangan Ibrahim Assuaibi dari Laba Forexindo Berjangka, kondisi ekonomi global yang tidak pasti mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh BI. Dia memperkirakan BI akan meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat guna menjaga nilai Rupiah stabil, dengan potensi mencapai 6,50 persen jika kebijakan tersebut diimplementasikan.
Sebagai strategi pengendalian nilai tukar Rupiah, kenaikan suku bunga ini diharapkan dapat mengantisipasi fluktuasi pasar yang mungkin terjadi.