Spirit AeroSystems optimis bahwa dengan dukungan pelanggan yang tepat, mereka dapat memenuhi permintaan saat ini dan merencanakan investasi untuk meningkatkan laju produksi di masa mendatang. Namun, perusahaan tidak memberikan target spesifik untuk tahun 2025, namun mereka memperkirakan adanya penurunan signifikan pada proyeksi pendapatan dan arus kas akibat produksi Boeing 737 yang lebih rendah dari yang direncanakan dan tidak adanya kenaikan harga pada program Airbus.
Kerugian pada kuartal IV termasuk kerugian bersih sebesar US$ 440 juta, dengan US$ 167 juta untuk program Boeing 787, US$ 73 juta untuk program Airbus A220, dan US$ 64 juta untuk program Airbus A350. Kerugian ini disebabkan oleh masalah kinerja produksi, biaya tenaga kerja, dan rantai pasok yang lebih tinggi.
Dengan tantangan yang dihadapi oleh Spirit AeroSystems, perusahaan ini tetap optimis untuk mengatasi masalah dan berkembang di masa depan. Semoga dengan dukungan dari Boeing, Airbus, dan pelanggan lainnya, Spirit AeroSystems dapat pulih dan kembali ke jalur yang menguntungkan.