Waskita Karya Akan Fokus Restrukturisasi dan Digitalisasi di Tahun 2025

“Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita yang dilakukan adalah terciptanya operational excellence secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien,” tutur dia. Hasil dari berbagai upaya transformasi yang dilakukan mulai terlihat dalam laporan keuangan. Pada kuartal III 2024, Waskita mencatat kenaikan laba bruto sebesar 33,18 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,03 triliun. Nilai Gross Profit Margin (GPM) naik menjadi 15,19 persen dari sebelumnya 9,90 persen, sementara EBITDA melonjak 141 persen menjadi Rp609 miliar.

“Sebagai BUMN Konstruksi yang memiliki pengalaman lebih dari 64 tahun, ke depannya Waskita akan terus menjaga stabilitas keuangan serta melakukan divestasi jalan tol. Kemudian, mengembalikan core business perusahaan sebagai perusahaan konstruksi yang berfokus pada sektor gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan,” kata Ermy. Perlu diketahui, saat ini Waskita tengah mengerjakan 68 proyek berjalan dengan total nilai sebesar Rp44,7 triliun. Sebanyak 61 persen di antaranya merupakan proyek konektivitas, lalu 21 persen sumber daya air, 17 persen gedung, dan dua persen Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Sementara proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedang dibangun Perseroan sekarang berjumlah 31, total nilai kontraknya mencapai Rp17,1 triliun. Proyek tersebut didominasi oleh sumber daya air dengan persentase hingga 58 persen, sedangkan 26 persen lainnya gedung, serta 16 persen konektivitas. Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, menekankan bahwa peran BUMN Konstruksi, termasuk Waskita Karya, sangat vital dalam pembangunan infrastruktur nasional. Ia mengatakan BUMN Konstruksi telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun infrastruktur di Tanah Air dari mulai jalan tol, bandara, jembatan, bendungan, hingga berbagai fasilitas publik lainnya.

“BUMN Karya (konstruksi) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melalui konektivitas yang terbangun. Peningkatan lapangan pekerjaan serta mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, ini sudah kita rasakan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

By admin