PT SMI juga menandatangani perjanjian dengan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor senilai Rp 170,4 miliar. Dana ini dialokasikan untuk pembangunan dua proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yaitu SPAM Cikereteg dan SPAM Bogor Barat / Ciwaringin. Proyek ini akan menambah 40.000 sambungan rumah dan meningkatkan kapasitas distribusi air bersih, masing-masing sebesar 200 liter per detik di Cikereteg dan 300 liter per detik di Bogor Barat.
Melalui ketiga penandatanganan ini, PT SMI berharap dapat mendorong pertumbuhan di sektor-sektor penting, serta memberi dampak positif yang besar bagi masyarakat. Reynaldi menambahkan, “Melalui kerja sama dengan UGM, kita turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, yang akan menghasilkan generasi yang lebih cerdas dan sehat. Sementara itu, dengan Perumda Tirta Pakuan dan Perumda Air Minum Surya Sembada, kami membantu memastikan masyarakat Bogor dan Surabaya mendapatkan akses air minum yang lebih baik.”
Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan, Rektor UGM Ova Emilia, serta para pimpinan dari masing-masing instansi terkait.
Selain itu, PT SMI juga meluncurkan aplikasi pembiayaan utang daerah yang merupakan hasil koordinasi antara tiga kementerian: Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian PPN/Bappenas. Aplikasi ini mempermudah Pemerintah Daerah untuk mengakses pembiayaan dan memproses berbagai dokumen serta persyaratan yang diperlukan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan apresiasi terhadap inisiatif PT SMI dan berharap agar ini membuka peluang lebih besar untuk kerja sama dengan PTNBH lainnya. Ia juga mengingatkan PT SMI untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional. “PT SMI harus berani mengambil risiko untuk terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia, tentunya dalam koridor Good Corporate Governance yang baik,” ujarnya.