Proses penawaran awal dijadwalkan pada 12–19 Juni 2025, dengan tanggal efektif 25 Juni 2025, masa penawaran umum 30 Juni–1 Juli 2025, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025. Agung menegaskan bahwa keuangan BNI masih solid, dengan laba bersih sebesar Rp21,7 triliun pada tahun 2024, tumbuh 2,7% secara tahunan.
Dana dari Sustainability Bond ini akan difokuskan pada proyek-proyek keberlanjutan, dengan prioritas pada penciptaan lapangan kerja, pengurangan pengangguran, dan pembiayaan UMKM. Di bidang lingkungan, fokus utama adalah pada energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan konversi limbah menjadi energi.
Agung menambahkan bahwa setiap proyek akan melalui proses seleksi ketat oleh Komite Sub-ESG BNI, mulai dari pengajuan oleh unit bisnis hingga persetujuan akhir. Mekanisme ini memastikan bahwa dana yang dihimpun benar-benar sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
Dengan kondisi keuangan yang solid, BNI siap untuk terus ekspansif namun tetap bertanggung jawab dalam mendukung pembangunan nasional. Langkah-langkah strategis seperti penerbitan obligasi berkelanjutan ini membuktikan komitmen BNI terhadap environmental, social, and governance (ESG) serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.