BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatatkan dana investasi sebanyak Rp712,3 triliun pada tahun 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,47% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp627,69 triliun. Menurut laporan keuangan yang dilansir oleh Harian Bisnis Indonesia edisi Senin, dana investasi terbesar ditempatkan pada program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 63,49% atau Rp452,19 triliun. Sementara itu, program Jaminan Pensiun (JP) mencapai 22,9% atau Rp158,78 triliun. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) masing-masing mencapai 8,38% dan 2,32% dari total dana investasi. Sedangkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan BPJS masing-masing mencapai 1,65% dan 1,87%.
Program JHT berhasil memberikan yield on investment (YOI) tertinggi sebesar Rp30,35 triliun, diikuti oleh program JP dengan hasil investasi Rp10,17 triliun. Sementara program JKK dan JKM memberikan hasil investasi masing-masing Rp3,9 triliun dan Rp1,16 triliun. Program JKP dan BPJS memberikan hasil investasi lebih rendah, yaitu Rp629 miliar dan Rp907,6 miliar. Total hasil investasi keseluruhan program mencapai Rp47,1 triliun pada tahun 2023.