Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dari tahap I-1 pada tahun 2018-2021, tahap I-2 (tahun 2022-2025), dan akan dilanjutkan pada tahap II dan III. Pemerintah juga membangun ekosistem Pelabuhan Patimban dengan mengembangkan backup area untuk mendukung kelancaran kegiatan kepelabuhanan. Area tersebut juga ditawarkan kepada investor untuk mempercepat pembangunannya.
Kemenhub telah membebaskan tanah seluas ±350 hektare untuk keperluan backup area. Selain untuk menunjang kegiatan utama pelabuhan, area tersebut juga dapat digunakan untuk pengembangan kawasan industri baru yang dapat mengurangi biaya logistik. Terminal Kendaraan di Pelabuhan Patimban telah melayani operasional sejak tahun 2021 dengan total muatan mencapai 31.856 CBU/tahun atau 15% dari kapasitas. Pada tahun 2022, total muatan naik menjadi 198.064 CBU/tahun atau 91,1% dari kapasitas, dan pada tahun 2023, total muatan mencapai 224.935 CBU atau 103,18% dari kapasitas. Hingga bulan Juni 2024, total muatan sudah mencapai 90.659 CBU atau 41,59% dari kapasitas.
Dengan semua upaya pengembangan yang dilakukan, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi di Jawa Barat dan sekitarnya. Para pengusaha diundang untuk ikut serta dalam memanfaatkan potensi bisnis yang ditawarkan oleh pelabuhan ini, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu pelabuhan terbaik di Indonesia.