Kaset pita lagu-lagu zaman dulu masih tetap diminati oleh banyak orang, bahkan anak-anak sekolah dasar pun tertarik untuk membeli koleksi kaset tersebut. Hal ini tentu menguntungkan para pedagang kaset, seperti Adel yang menjual kaset di toko Storage Vintage, Blok M Square, Jakarta Selatan. Adel mengaku bahwa omzetnya setara dengan UMR Jakarta, sekitar Rp 5 juta per bulan. Meskipun ia tidak merinci lebih lanjut tentang pendapatannya, namun ia menyatakan bahwa omzet tersebut cukup untuk menutup biaya sewa toko, listrik, dan kebutuhan sehari-hari.
Adel menjelaskan bahwa omzetnya tidak hanya berasal dari penjualan offline di tokonya, tetapi juga dari penjualan online melalui berbagai platform e-commerce. Sebelum membuka toko fisik, ia sudah mulai menjual kaset secara online. Untuk membedakan kaset yang dijual secara online, Adel menandai kemasannya dengan tempelan kertas berbentuk bulat kecil berbagai warna. Hal ini membantunya dalam mengelola stok dan pesanan dengan lebih efisien.
Harga jual kaset pita bervariasi tergantung pada kelangkaan barang dan popularitas penyanyi atau lagu dalam kaset tersebut. Mulai dari Rp 30 ribu hingga jutaan rupiah, harga kaset bisa sangat beragam. Adel menyebutkan bahwa harga kaset paling murah biasanya dimulai dari Rp 40 ribu, sementara yang paling mahal bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Di toko Kedai Musik, Blok M Square, penjual lain bernama Andri juga berhasil mendapatkan omzet dua kali lipat UMR Jakarta. Pendapatannya sangat bergantung pada jumlah barang dan harga penjualan. Jika ia berhasil menjual kaset dengan harga tinggi, omzetnya pun akan semakin besar.