Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) baru saja menyerap 33,24% dari belanja modal atau capex selama paruh pertama semester kedua tahun 2024. Sisa capex ini akan dialokasikan ke tiga lini bisnis utama perusahaan untuk tahun ini. Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan bahwa capex dan investasi ASII hingga semester pertama 2024 telah mencapai Rp12,3 triliun. Total capex untuk tahun ini, setelah penyesuaian, mencapai Rp37 triliun.
Dari total capex yang telah digunakan, sekitar 70% dialokasikan untuk lini bisnis alat berat dan pertambangan, sementara 30% sisanya digunakan untuk lini bisnis lainnya seperti perkebunan dan operasi penjualan. Djony menjelaskan dalam presentasi virtual ASII pada Kamis bahwa ke depannya, Astra akan membagi arah investasinya ke dua atau tiga bagian, fokus pada optimalisasi bisnis inti.
Astra International saat ini memiliki tujuh segmen bisnis utama, termasuk otomotif, finansial, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti. Djony menjelaskan bahwa investasi yang diperlukan akan difokuskan pada peningkatan kinerja dan optimalisasi bisnis inti perusahaan.
Selain itu, Astra telah melakukan investasi di sektor keuangan dengan mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta menjadi Bank Saqu, serta di platform penjualan mobil bekas OLX. Perluasan cakupan bisnis industri juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.