PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit hingga Mei 2024 sebesar Rp 708,8 triliun, naik 12,6% dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, BBNI menargetkan pertumbuhan kredit 9-11%. Analis Lotus Sekuritas Sharly Malique optimis bahwa bank ini dapat mencapai target pertumbuhan tahun ini. Namun, perlu diperhatikan aspek-aspek tertentu terkait cost of fund di tengah kenaikan suku bunga.
“BBNI masih dalam jalur untuk mencapai pertumbuhan kredit 9-11%. Kenaikan kredit diharapkan akan mendukung kinerja yang lebih baik tahun ini. Namun, kita harus tetap waspada terhadap loan yield dan cost of fund di era suku bunga tinggi agar NIM tetap stabil,” ujar Sharly pada Jumat (16/8/2024).
Dari penyaluran kredit tersebut, kredit untuk perusahaan BUMN tumbuh 23% (yoy) dengan total penyaluran mencapai Rp 102,7 triliun pada triwulan pertama 2024. Sementara itu, penyaluran kredit korporasi non-BUMN tumbuh 14% (yoy) dengan total mencapai Rp 272,1 triliun.
Tidak hanya kredit korporasi, kredit konsumen BBNI juga menunjukkan pertumbuhan positif. Penyaluran KPR hingga Maret 2024 naik 10,3%, dengan total penyaluran mencapai Rp 60,1 triliun. Selain itu, penyaluran personal loan BBNI hingga Maret 2024 mencapai Rp 52,1 triliun, naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sharly menambahkan bahwa kredit konsumen diharapkan dapat menjadi penopang di tengah penurunan kredit di segmen lain, sehingga kinerja BNI dapat mencapai target yang ditetapkan.
Hingga saat ini, market share KPR, personal loan, dan kartu kredit BNI berada di posisi teratas. KPR memiliki market share sebesar 8,4%, sementara personal loan dan kartu kredit masing-masing memiliki market share sebesar 12,8% dan 15,0%.