Ia juga mengangkat isu tersebut dalam Festival Film Indonesia (FFI) saat pengumuman nominasi penulis cerita panjang terbaik, yang dipilih dan diapresiasi berdasarkan karya yang menyentuh hati penonton dan membawa perubahan paradigma, yang tidak dapat dihasilkan oleh AI. Aktris tersebut tidak menolak keberadaan AI sepenuhnya, dan ia mengakui teknologi ini dapat membantu mempercepat berbagai pekerjaan.
Namun, untuk mencapai keunggulan dan menciptakan inovasi besar, peran manusia tetaplah krusial. “AI bukan hal buruk, tetapi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa, kita perlu menggali ide-ide kita sendiri. Ini kembali pada manusia, bagaimana kita bijak menyikapi AI sebagai alat, bukan pengganti,” ujar Dian. Dengan pandangan tersebut, Dian menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara teknologi dan kreativitas manusia, terutama dalam seni dan budaya.