Tahukah kamu bahwa sebanyak 61 persen anak muda di Indonesia dilaporkan rentan mengalami depresi? Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi depresi paling tinggi terjadi pada anak muda dengan usia 15-24 tahun. Depresi pada remaja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, perubahan hormon, hingga pengalaman traumatis. Namun, ternyata paparan zat berbahaya seperti Bisfenol A (BPA) juga bisa memicu depresi.
Penelitian dari Colombia University menunjukkan bahwa anak laki-laki yang terpapar BPA saat dalam kandungan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala kecemasan dan depresi di usia 10-12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa paparan BPA prenatal dapat berkontribusi pada masalah kecemasan dan depresi pada anak laki-laki. Paparan BPA juga dapat memberikan efek negatif pada perilaku anak-anak, serta berpotensi menyebabkan gangguan endokrin.
Selain itu, penelitian dari University of Granada Spain menunjukkan bahwa karakteristik anak laki-laki yang terpapar BPA cenderung mengalami keluhan somatik, kesulitan bersosialisasi, dan masalah dalam berpikir pada masa pra pubertas. Meskipun demikian, pengaruh paparan BPA tidak begitu terlihat pada anak perempuan.