Dokter Spesialis Jantung, Dr. Bobby Arfhan Anwar, SpJP (K) mengingatkan kita bahwa gejala ‘angin duduk’ sebenarnya tidak boleh dianggap enteng seperti sakit maag biasa. Menurut beliau, ‘angin duduk’ sebenarnya adalah istilah medis untuk angina pectoris, yang merupakan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner.
Bobby menjelaskan bahwa angina pectoris terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah jantung akibat plak aterosklerosis. Hal ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi terhambat, yang bisa memicu serangan jantung. Gejala yang biasa dirasakan oleh pasien adalah nyeri dada kiri atau tengah, disertai keringat dingin, mual, dan muntah.
Namun, sayangnya banyak masyarakat yang salah paham dengan istilah ‘angin duduk’ ini. Mereka seringkali menganggapnya hanya sebagai masalah sakit maag biasa. Padahal, jika gejala tersebut berlangsung lebih dari 20 menit dan semakin parah dari waktu ke waktu, maka segera bawa pasien ke IGD rumah sakit terdekat.
Bobby menyarankan agar masyarakat tidak mengabaikan gejala seperti nyeri dada, keringat dingin, mual, dan muntah. Lebih baik segera melakukan tes kesehatan jantung ke rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Ini penting untuk mencegah terjadinya serangan jantung yang bisa mengancam nyawa.