Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa China masih menjadi negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia. Lebih dari setengah total produksi batu bara dunia dikonsumsi oleh negeri panda tersebut. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menyebutkan bahwa China saat ini mengkonsumsi hingga 4,4 miliar ton, melebihi setengah dari total produksi batu bara dunia sebesar 8,5 miliar ton per tahun.
“Batu bara merupakan salah satu produk suplai di dunia dengan total sekitar 8,4-8,5 miliar ton. Dari jumlah tersebut, 4,4 miliar ton dikonsumsi oleh China. China sendiri memproduksi sekitar 3,9 miliar ton,” ungkap Tri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta.
Tri juga memperingatkan bahwa jika permintaan batu bara dunia tidak seimbang dengan produksinya, maka harga batu bara diprediksi akan turun. “Permintaan batu bara di pasar saat ini sekitar 1,3-1,5 miliar ton. Jika permintaan melebihi pasokan, harga batu bara pasti akan turun,” tegasnya.
Hal yang sama juga berlaku untuk komoditas tambang lainnya, seperti nikel. Jika permintaan nikel dunia tidak seimbang dengan produksinya, harga nikel juga bisa turun. “Kita harus berhati-hati agar tidak terlalu percaya diri sehingga menyebabkan oversupply. Prediksi untuk tahun 2026, produksi nikel kita diperkirakan mencapai 75% dari kapasitas dunia. Jika terjadi oversupply, harga pasti akan turun,” jelas Tri.