Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), produksi batu bara di Indonesia ditargetkan mencapai 955 juta ton tahun ini. Namun, realisasi produksi per Oktober 2024 baru mencapai 675 juta ton dari target tersebut.
Menyikapi hal ini, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Surya Herjuna menyatakan bahwa produksi batu bara di Indonesia untuk tahun 2025 masih akan ditargetkan pada level 900-an juta ton. Hal ini dilakukan untuk menjaga cadangan batu bara dalam negeri.
“Meskipun target RKAB untuk tahun 2025 masih sekitar 900 juta ton, kami akan tetap stabil di angka tersebut. Kita perlu berupaya untuk menjaga agar produksi batu bara tidak mencapai puncaknya,” jelas Surya.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan pelaku industri tambang untuk memperhatikan keseimbangan antara permintaan dan produksi komoditas tambang, seperti batu bara dan nikel. Hanya dengan menjaga keseimbangan ini, harga komoditas tambang dapat tetap stabil dan tidak mengalami fluktuasi yang merugikan.