Pada tahun 2028, Pertamina berharap dapat meluncurkan Green Refinery Project di Cilacap dengan kapasitas 6 MBSD untuk mengolah feedstock dari UCO, POME, dan lainnya. Hal ini akan menjadikan Pertamina sebagai pelopor energi hijau. Mars Ega Legowo Putra, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, menyatakan bahwa program kerja sama anak perusahaan Pertamina tersebut merupakan bagian dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait kemandirian energi. Untuk itu, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan alat untuk mengumpulkan UCO di 10 SPBU di Jakarta agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengembangan USAF.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melihat proyek USAF sebagai jawaban dari tantangan global untuk menjamin ketahanan energi, keterjangkauan harga bagi masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan. Dia menekankan pentingnya untuk mewujudkan proyek ini hingga terimplementasi dengan baik dan saling berkolaborasi untuk meningkatkan penyediaan energi yang baik bagi negara ini.
Menurut Simon, SAF tidak hanya sekadar proyek, melainkan misi besar dalam membangun ekosistem pengolahan energi baru yang ramah lingkungan. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, Pertamina dapat terus menjadi yang terdepan dalam menyediakan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi Indonesia.