Menteri Pertahanan Yoav Gallant memberikan suara menentang undang-undang tersebut, menyebutnya tidak cukup untuk kebutuhan militer.
Partai-partai keagamaan dalam koalisi menentang wajib militer bagi kelompok ultra-Ortodoks, memicu kemarahan luas dari warga Israel.
Letnan Jenderal Herzi Halevi menyatakan bahwa ada “kebutuhan yang pasti” untuk merekrut lebih banyak tentara dari komunitas ultra-Ortodoks yang berkembang pesat.
Konflik internal dalam pemerintahan Israel semakin memperumit situasi di Gaza.
Netanyahu dan militer terus bertentangan mengenai jalannya perang, sementara krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.
Diperlukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini dan mencegah eskalasi konflik yang lebih lanjut.
Semoga kedamaian dapat segera tercapai di wilayah tersebut.