Generasi muda ini juga lebih dukung isu-isu sosial yang beda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih concern sama isu perubahan iklim, keadilan sosial, dan kemajuan perempuan. Sementara generasi tua lebih cenderung dukung organisasi keagamaan, seni, dan amal militer.
Ada tren menarik dari survei ini, dimana generasi muda lebih suka pengakuan publik atas kontribusi mereka. Hampir setengah dari mereka pengen nama mereka dikaitkan dengan kegiatan filantropi, beda banget sama generasi tua yang lebih milih beramal secara anonim.
Dalam menghadapi masa depan filantropi, penasihat keuangan dan organisasi nirlaba harus adaptasi sama generasi muda ini. Karena mereka bakal diwarisi kekayaan triliunan dollar dalam beberapa dekade ke depan, keterlibatan mereka dalam amal nggak cuma soal uang, tapi juga aktivisme dan jaringan sosial. Generasi ini pengen banget diskusiin tentang filantropi sebelum ngomongin rencana investasi mereka. Mereka punya hasrat besar buat belajar tentang dampak sosial dan gimana cara mereka bisa berkontribusi.
Dengan perubahan ini, masa depan filantropi bakal lebih didominasi oleh aktivisme generasi muda kaya. Mereka bukan cuma donatur, tapi juga pembawa perubahan. Gimana menurut kalian? Sudah siap jadi bagian dari gerakan filantropi generasi muda yang keren ini? Semoga kita semua bisa ikut berperan dalam menciptakan perubahan positif untuk dunia!