“Menjadi volunter memberikan pengalaman baru bagi saya, kita bisa belajar hal-hal baru dari dunia luar. Ini bukan hanya tentang bulutangkis, tetapi juga tentang belajar berinteraksi dengan orang-orang baru,” ujar Ana. “Komunikasi menjadi tantangan karena kami harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Selain itu, merawat anak-anak juga memerlukan kesabaran dan kecermatan,” tambahnya.
“Yang membuat saya terkejut adalah saat bermain dengan mainan zaman dulu. Saya merasa seperti kembali ke masa kecil saya. Permainan tradisional itu sangat mengasyikkan dan membuat saya bahagia,” ungkap pemain ranking 14 dunia ini. Meskipun sudah terbiasa menjadi volunter, Ana tidak puas hanya sampai di situ. Ia berencana untuk mencoba menjadi relawan untuk kaum lansia, namun hingga saat ini belum menemukan waktu yang tepat. Ia juga ingin mengajak rekan-rekannya di tim ganda putri untuk bergabung dalam kegiatan sukarela tersebut.
“Ini adalah kali kedua saya menjadi volunter, dan semuanya dilakukan untuk anak-anak di Jakarta. Namun, saya juga ingin mencoba menjadi relawan untuk kaum lansia. Waktu yang tepat belum kunjung datang,” kata Febriana Dwipuji Kusuma. Ana berharap dapat terus memberikan kontribusi positif melalui kegiatan sukarela, serta terus mengembangkan diri di luar dunia olahraga yang telah menjadi passion-nya.