Hsieh membandingkan angin Matahari dengan sungai yang terus mengalir menjauh dari Matahari. “Ekor ion pada dasarnya terperangkap di sungai itu,” katanya. Terkadang, saat ada lontaran massa koronal dari Matahari, itu seperti ada batu besar yang mengganggu aliran sungai, bikin ekor komet jadi sedikit berantakan.
Tony Farnham, astronom dari University of Maryland, bilang kalau Matahari sekarang lagi berada di puncak aktivitas siklus 11 tahunan, jadi medan magnetnya lebih kacau. Ketika komet melewati area ini, ekornya berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan ini, yang bikin lengkungan dan pembelokan pada ekor komet. Bahkan, kadang-kadang, medan magnet bisa berubah arah secara tiba-tiba, memutus ekor plasma dan membentuk yang baru dalam beberapa hari ke depan.
Komet Olbers, yang dinamai sesuai nama astronom Jerman Heinrich Olbers yang pertama kali mengamatinya pada tahun 1815, terakhir kali terlihat dari Bumi pada tahun 1956. Komet ini mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari pada 30 Juni lalu dan sekarang sedang menuju kembali ke Awan Oort di tepi luar tata surya.
Meskipun ekornya yang aneh mungkin cuma reaksi normal terhadap aktivitas Matahari, belum banyak yang diketahui tentang komet ini untuk menyingkirkan kemungkinan hal yang tidak biasa. “Semua komet itu seperti binatang buas yang berbeda,” kata Farnham. “Mereka semua istimewa, dan itulah yang bikin mereka menyenangkan untuk dipelajari.”