Chen mengungkapkan bahwa pengembangan Long March 9 akan dilakukan dalam dua tahap: pertama sebagai model pengangkat berat untuk meningkatkan akses ke ruang angkasa, dan kedua sebagai konfigurasi dua tahap yang dapat digunakan kembali untuk mengurangi biaya dan meningkatkan frekuensi peluncuran. Tujuan utama mereka adalah memiliki konfigurasi dua tahap yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peluncuran misi ke orbit yang berbeda.
Cina telah bekerja pada pengembangan roket pengangkat super berat selama beberapa tahun, dengan desain yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Desain dan model untuk Long March 9 CALT telah berkembang dari roket dengan diameter pendorong 10 meter berbahan bakar kerosen menjadi empat pendorong samping dengan diameter 5 meter berbahan bakar metana.
Selain itu, Cina juga berencana untuk membangun setidaknya dua megakonstelasi satelit orbit rendah Bumi yang terdiri dari sekitar 13.000 satelit. Long March 9 diharapkan dapat digunakan untuk misi ini berkat kapasitas muatannya yang tinggi, seperti rencana SpaceX yang menggunakan Starship-nya untuk menempatkan satelit Starlink ke orbit.
Dengan pengembangan Long March 9 dan rencana ambisius untuk membangun megakonstelasi satelit, China menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan teknologi luar angkasa yang dapat bersaing dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat. Dengan inovasi dan kemampuan untuk mengurangi biaya peluncuran, China berpotensi menjadi pemain utama dalam industri luar angkasa global di masa depan.