Seorang mahasiswa ilmu komputer dari Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat, berhasil mengubah distro Linux agar bisa di-booting dari Google Drive. Namanya adalah Ersei, dan ia merasa tertantang oleh temannya yang bisa menjalankan Linux dari Network File System. Tidak mau kalah, Ersei pun mencoba menjalankan Linux dari Google Drive.
“Saya harus membuktikan bahwa saya bisa membuat sesuatu yang lebih sulit, lebih baik, lebih cepat, dan lebih kuat,” ujar Ersei. Pada awalnya, ide tersebut terlihat tidak mungkin dilakukan karena Google Drive sebenarnya dirancang hanya untuk menyimpan dan membagikan file, bukan sistem operasi secara keseluruhan.
Namun, Ersei tidak menyerah dan menggunakan pengetahuannya dalam mengembangkan Linux untuk mewujudkan rencananya. Dia menggunakan metode Filesystem in Userspace (FUSE) RAM disk untuk menampilkan semua komponen penting dari OS, aplikasi, dan binari jaringan dari Google Drive selama proses booting Linux.