Prosesnya sangat rumit, termasuk mengatasi sysmlinks dari Google Drive yang seringkali menyebabkan masalah. Namun, dengan tekad yang kuat, Ersei berhasil menyelesaikan tugasnya. Ketika kode-kodenya sudah siap, ia mencoba booting laptop tanpa penyimpanan lokal. Hasilnya menakjubkan, laptop berhasil menyala setelah Ersei melakukan pengaturan Ethernet, layar, dan jaringan dalam file EFI unified. Laptopnya berhasil masuk ke desktop Arch Linux yang di-booting dari Google Drive.
Meskipun performanya masih lambat dan banyak bagian yang rusak seperti permission dan attributes, setidaknya laptopnya bisa berfungsi. Menurut Ersei, temuannya ini mungkin akan berguna untuk melakukan booting pada laptop menggunakan repositori Git atau sambungan SSH.
Dengan pencapaian ini, Ersei telah membuktikan bahwa tantangan yang sulit pun bisa diatasi dengan ketekunan dan pengetahuan yang cukup. Inovasinya dalam mengubah distro Linux untuk di-booting dari Google Drive merupakan langkah maju yang menginspirasi bagi para pengembang sistem operasi. Semoga temuannya ini dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan performa dan keamanan sistem operasi di masa depan.