Masalah daya terbatas adalah hal yang sering dihadapi oleh semua drone komersial. Waktu terbang biasanya terbatas oleh kapasitas baterai, dan tidak bisa terbang terlalu lama. Namun, ada drone kecil yang bernama “CoulombFly” yang diciptakan oleh tim peneliti dari Universitas Beihang di China. Drone ini sangat ringan, hanya sekitar 4 gram, dan menggunakan panel surya untuk tenaganya. Panel surya ini menghasilkan listrik dengan voltase tinggi yang kemudian dialirkan ke motor elektrostatis unik yang membuat drone ini bisa terbang seperti helikopter mini.
Dalam paper yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti menjelaskan bahwa panel surya di CoulombFly menghasilkan listrik DC dengan voltase rendah (4,5 V) yang kemudian dikonversi menjadi voltase tinggi (9 kV) oleh sirkuit high-voltage power converter (HVPC). Listrik voltase tinggi ini kemudian digunakan untuk memutar rotor drone melalui lempengan elektroda yang disusun mengelilingi rotor. Rotor dengan bilah tunggal ini yang membuat drone bisa terbang. Bobot drone ini bisa dikurangi karena menggunakan lembaran serat karbon berlapis aluminium foil yang sangat tipis.
Penggunaan voltase tinggi memberikan keuntungan dalam hal efisiensi dan konsumsi daya yang rendah. Hal ini mengurangi pemborosan energi dalam bentuk panas. Mingjing Qi dari tim peneliti Universitas Beihang mengatakan bahwa arus listrik yang rendah untuk keluaran daya yang sama membuat motor drone hampir tidak menghasilkan panas. Efisiensi tinggi dari motor ini memungkinkan drone bisa terbang dengan panel surya yang sangat kecil. Tim peneliti berhasil menciptakan drone mini pertama yang bisa terbang hanya dengan tenaga surya, sesuatu yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh drone besar.