Bebatuan di daratan dan air yang diproses panas Bumi adalah sumber garam terlarut utama yang memberikan rasa asin pada air laut. Menurut NOAA, lembaga kelautan dan atmosfer Amerika Serikat, air hujan yang jatuh ke daratan memiliki sedikit sifat asam yang dapat mengikis batuan. Proses ini melepaskan ion-ion yang kemudian terbawa oleh aliran sungai hingga akhirnya mencampur ke dalam laut.
Ion-ion yang terlarut di laut ini memberikan manfaat bagi organisme laut, meskipun ada juga yang tidak terserap oleh organisme dan konsentrasinya meningkat seiring waktu. Ion-ion yang paling umum di air laut adalah klorida dan natrium, yang bersama-sama membentuk sekitar 85% dari seluruh ion terlarut di lautan. Sedangkan magnesium dan sulfat menyumbang sekitar 10% dari jumlah total ion.
Selain itu, ada juga ion-ion lain yang ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil. Salinitas air laut bervariasi tergantung pada suhu, penguapan, dan curah hujan. Salinitas umumnya rendah di daerah khatulistiwa dan kutub, sementara tinggi di daerah lintang tengah dengan rata-rata sekitar 35 bagian per seribu.