Bank Indonesia (BI) mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk merespons gejolak pasar keuangan akibat kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. BI memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF) guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari tekanan global yang tinggi.
Pada Senin (7/4/2025) pukul 10:43 WIB, nilai tukar rupiah mencapai Rp17.261/US$, posisi terendah sepanjang sejarah. Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan dengan penutupan perdagangan reguler sebelumnya, di mana rupiah berada di posisi Rp16.555/US$ pada Kamis (27/3/2025).
Dengan adanya intervensi dari Bank Indonesia, diharapkan nilai tukar rupiah dapat tetap stabil di tengah gejolak pasar keuangan global. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan yang ada.