Namun, CEO TikTok Shou Zi Chew mengklaim di hadapan Kongres AS bahwa TikTok tidak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah China. Chew menegaskan bahwa TikTok tidak pernah berbagi atau menerima permintaan untuk berbagi data pengguna AS dengan pemerintah China.
Denda besar yang diterima TikTok dari Irlandia menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi lainnya untuk mematuhi regulasi perlindungan data yang berlaku di negara-negara tempat mereka beroperasi. Keamanan data pengguna harus menjadi prioritas utama bagi semua perusahaan, terutama dalam era digital ini di mana privasi merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa data pribadi pengguna dilindungi dengan baik dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak sah.