Sebuah perusahaan properti asal China telah meninggalkan Kamboja, meninggalkan ratusan bangunan yang terbengkalai di sepanjang jalan. Salah satunya adalah di Sihanoukville, Kamboja, di mana terdapat rangka bangunan tinggi yang berdiri kokoh di atas lahan milik seorang guru sekolah dasar bernama Pan Sombo.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, pada tahun 2019, investor China datang dengan proposal untuk membangun apartemen 10 lantai di lahan kosong Pan Sombo seluas 750 meter persegi. Saat itu, Kamboja sedang mengalami booming real estat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Investor China menjanjikan bahwa bangunan tersebut akan selesai pada tahun 2021 dan akan memberikan keuntungan sekitar 20 juta Riel atau sekitar US$ 5.000 (sekitar Rp 81,1 juta) per bulan dari biaya penggunaan lahan. Jumlah uang tersebut adalah 10 kali lipat dari gaji seorang guru, sehingga Pan Sombo setuju untuk proyek tersebut.
Namun, sudah 4 tahun berlalu dan bangunan 10 lantai itu masih berupa kerangka bangunan. Hal ini terjadi karena saat pandemi COVID-19 melanda, investor China kembali ke negaranya dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa kembali ke Kamboja. Kabar terakhir yang didengar oleh Pan Sombo dari investor China adalah bahwa ia meminta bantuan pihak berwenang setempat untuk membatalkan kontrak tersebut.