Didymos memiliki diameter sekitar 780 meter, sementara Dimorphos lebarnya sekitar 170 meter. Keduanya merupakan asteroid ‘puing-puing’ yang terdiri dari potongan-potongan puing batuan yang menyatu karena gravitasi. Permukaan keduanya tertutup oleh batu-batu besar, dengan batu terbesar di Dimorphos seukuran bus sekolah dan di Didymos sebesar lapangan sepak bola.
Misi DART yang dilakukan NASA berhasil membuktikan bahwa pesawat luar angkasa dapat mengubah jalur benda langit dengan menerapkan gaya kinetik. Tabrakan DART dengan Dimorphos pada September 2022 berhasil mengubah jalur asteroid tersebut dan sedikit mengubah bentuknya. Meskipun Didymos dan Dimorphos tidak merupakan ancaman bagi Bumi, misi ini memberikan wawasan yang berharga tentang cara melindungi planet kita dari bahaya asteroid di masa depan.
Dengan demikian, misi DART telah membawa pengetahuan baru tentang sejarah dan karakteristik kedua asteroid ini. Melalui analisis gambar resolusi tinggi, para ilmuwan dapat terus mempelajari asal usul dan evolusi sistem asteroid biner ini. Semoga penemuan ini dapat membantu kita lebih memahami alam semesta yang luas dan menjaga Bumi dari bahaya yang mungkin datang dari luar angkasa.